Senin, 24 Januari 2011

Rahasia Kita

Mataku tak lepas menikmati hamparan lampu kota malam ini. Sedikit gerimis dan mendung masih menggantung. Tapi pandanganku terusik dengan satu pertanyaan : "siapa Beib?" Tangan Rama menyentuh pundakku memaksaku tuk sejenak mengalihkan bias cahaya itu. Aku hanya menyipitkan mataku, marah. Aku masih ingin menikmati malam ini tanpa ada keributan sekecil apapun. Aku tahu kemana arah pertanyaannya. "Beib, please. Siapa yang cerita tentang kejadian itu?" Kutepis tangan hangat itu dari bahu ku. "Chilla..!" Rama mulai kesal dengan aksi diam ku.
"Bukan siapa - siapa." Jawabku singkat dan kembali menatap hamparan lampu kota. "Non sense, pasti kamu tahu siapa yang cerita." Lagi, aku hanya melirik sinis padanya. Sesaat pandangan kami bertemu. Aku geram, Dia merusak suasana hatiku, rahangku mengeras menahan sesuatu yang membuncah di dada.
"Aku." Rama menelusuri wajahku menatap tajam mataku berusaha mencari jawaban. "Beib..."
"Iya, Aku. Chilla!" Rasanya pertahananku hampir runtuh. Tubuhku semakin bergetar menahan marah dan kesal. Mata mulai memanas menahan air mata yang siap meleleh. Sedetik kemudian Rama memukul dashboard. "Buat apa Beib? Kamu tahu kan akibatnya untuk Kita?" Tangan hangat itu menggenggam tanganku yang semakin dingin dan suaranya melunak.
"Jadi, beberapa hari ini kamu menghilang karena hal ini?" Terima kasih untuk air mataku yang tak jadi jatuh. "Dia mulai membatasi gerak ku, Beib. Aku semakin susah untuk bertemu denganmu" Kilahnya. "Jadi, semua salah ku?" Rama semakin menggenggam erat tanganku yang gemetar. "Salah ku juga. Maaf akhir - akhir ini aku jarang menemui mu." Aku berbalik, tak lagi menatapnya. Namun terlambat, tangan besar itu telah merengkuhku dalam pelukannya menciumi tengkuk ku.
"Aku kesal, aku marah Ram. Haruskah kita selalu seperti ini? Aku menginginkanmu seutuhnya" Mata ku mulai memanas lagi. Tubuhku lunglai dalam pelukannya. "Haruskah aku yang menjadi selingkuhan mu?" Rama menggeleng. Melihatku menangis, pelukan Rama semakin erat, seolah udara dingin malam ini tak boleh menyentuhku sedikitpun. "Aku mencintaimu Chilla."
Dada ku semakin sesak. Mata ini, hati ini... lelah. Rama menciumi ku, membelai ku. Hingga aku terlelap dalam dekapan Rama.



#ChiLL'aiSMo on eXtraRooms

Tidak ada komentar:

Posting Komentar